Faperta-unras.ac.id (11/12) Bengkulu Utara - Fakultas Pertanian
Universitas Ratu Samban (Unras) mengukir prestasi membanggakan dalam
pelaksanaan Seminar Nasional dengan tema "Kolaborasi Perguruan Tinggi
dalam Peningkatan Hilirisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat".
Acara ini tidak hanya menjadi panggung diskusi akademis, tetapi juga
menciptakan terobosan signifikan untuk perkembangan dunia pertanian.
Pada seminar yang dihadiri oleh
tiga profesor terkemuka, yakni Prof. Dr. Rifda Naufalin, SP., M.Si, Prof. Dr.
Ir. Triana Setyawardani, M.P., dan Prof. Dr. Nur Aini, STP., MP., dari
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Unras menyoroti strategi kolaboratif
dalam meningkatkan nilai tambah hasil penelitian dan pengabdian masyarakat di
sektor pertanian.
Kegiatan dibuka langsung oleh Sekretaris yayasan bapak Ir. Rohyanto. Rektor I, Yuni Indah, M.Si, dalam
sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas perguruan tinggi untuk
mendukung pertanian yang berkelanjutan.
Profesor Rifda Naufalin menggagas
wawasan tentang penerapan Menembus Hibah Penelitian Kompetitif bagi Dosen Unras
pada tahun 2024. Sementara itu, Profesor Triana Setyawardani membahas peran
penting kolaborasi antarperguruan tinggi dalam mengoptimalkan hasil penelitian,
khususnya dalam pengembangan Keju Sebagai Pangan Fungsional. Profesor Nur Aini,
dengan keahliannya di bidang pertanian, memberikan wawasan tentang pengabdian
masyarakat dengan fokus pada Pengolahan Hasil Pertanian dari Sumber Daya Lokal.
Seminar Nasional ini dimoderatori Dr. Edi Susilo, S.P., M.Si.
sementara Ketua Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) saat ditemui dalam kegiatan
tersebut, Pak Parwito, S.P., M.P., menegasakan “Acara ini tidak hanya
memperkuat posisi Unras sebagai lembaga pendidikan tinggi berorientasi
penelitian dan pengabdian masyarakat, tetapi juga menjadi dorongan bagi para
dosen untuk lebih proaktif dalam merancang proposal yang akan diusulkan ke Bima
melalui pendanaan dari DRTPM tahun 2024. Keberhasilan seminar ini diharapkan
akan menjadi tonggak berharga dalam meningkatkan eksistensi ilmu pertanian di
Indonesia. (red)