Desa Serangai, 25 November 2023 - Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) kembali menunjukkan peran aktifnya dalam pengembangan masyarakat melalui kegiatan Kosabangsa. Hari ini, Desa Serangai menjadi saksi dari rangkaian acara yang diadakan oleh UNRAS-UNSOED (Unit Riset dan Aksi Sosial) dengan tujuan memperkuat kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala desa setempat, Aswari, dan sekretaris desa, Fajar P.
Ketua pelaksana kegiatan, Dr. Edi
Susilo, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya universitas
untuk menjembatani divisi antara kampus dan masyarakat. "Kosabangsa bukan
hanya sekadar aksi sosial, tetapi juga sebuah sinergi antara ilmu pengetahuan
dan kearifan lokal," ujar Dr. Edi Susilo.
Hadir dalam acara ini adalah dua
tokoh akademisi ternama, Prof. Rifda dan Prof. Nur Aini, keduanya memiliki
kompetensi dalam pengembangan masyarakat dan ilmu sosial. Mereka memberikan
pandangan dan pemahaman mendalam terkait pentingnya kegiatan ini dalam
membangun kebersamaan dan kesejahteraan masyarakat Desa Serangai.
Ketua LPPM (Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat) Parwito juga turut hadir dalam kegiatan ini. Beliau
menyampaikan bahwa melalui Kosabangsa, pihak universitas dapat lebih dekat
dengan masyarakat dan mendengar langsung kebutuhan serta aspirasi mereka.
"Kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen UNSOED untuk terlibat aktif
dalam pembangunan masyarakat," kata Parwito.
Kosabangsa kali ini tidak hanya
diisi dengan kegiatan aksi sosial seperti penyuluhan kesehatan dan pemberian
bantuan, tetapi juga melibatkan beberapa program pelatihan untuk masyarakat
setempat. "Kami ingin memberdayakan masyarakat dengan memberikan pengetahuan
dan keterampilan yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka," tambah
Prof. Rifda.
Salah satu momen menarik dalam
kegiatan ini adalah diskusi panel yang melibatkan Prof. Nur Aini. Dalam diskusi
ini, beliau membahas tentang pentingnya pelestarian budaya lokal dan bagaimana
universitas dapat berperan sebagai agen perubahan positif dalam menjaga
keberlanjutan budaya tersebut. "Kita harus menjaga dan memahami kekayaan
budaya kita sendiri. Jangan sampai kita kehilangan identitas karena terlalu fokus
pada perkembangan teknologi dan modernisasi," tegas Prof. Nur Aini.
Sementara itu, kepala desa Aswari
menyambut baik kehadiran UNRAS-UNSOED dan mengapresiasi upaya mereka dalam
mendukung pembangunan desa. "Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi
kami. Kami dapat belajar banyak hal, bukan hanya dari segi pengetahuan, tetapi
juga dalam meningkatkan keterampilan hidup sehari-hari," ungkap Aswari.
Sekretaris desa, Fajar P,
menambahkan bahwa kegiatan ini memberikan semangat baru bagi masyarakat Desa
Serangai. "Kami merasa dihargai dan didukung oleh pihak universitas. Ini
memberikan motivasi untuk terus berusaha memajukan desa kami," ujar Fajar
P.
Kegiatan Kosabangsa UNRAS-UNSOED
di Desa Serangai diakhiri dengan sederetan acara seni dan budaya yang
melibatkan masyarakat setempat. Ini menciptakan suasana kebersamaan dan
kegembiraan yang dapat menjadi modal positif untuk melanjutkan kerjasama antara
universitas dan masyarakat.
Dengan keberhasilan acara ini,
UNRAS-UNSOED berharap bahwa kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di
berbagai desa sekitar, memperkuat ikatan antara kampus dan masyarakat serta
meningkatkan kesejahteraan bersama. Kesuksesan UNRAS-UNSOED dalam melaksanakan
kegiatan ini menjadi contoh inspiratif bagi perguruan tinggi lainnya untuk
lebih terlibat dalam pembangunan masyarakat di Indonesia.